The greatest obstacle is finding a new method of studying since the system itself is bewildering. Dari belajar di kelas besar yang berjumlah 176 anak terus ujug - ujug ujian. Active-based learningnya engga spik (ngomong doing) kayak jaman SMA. Ditambah kelas tutorial dengan berbagai case yang ditutup dengan ujian Sooca. Dengan suasana ngekos dan sistem pembelajaran yg baru, pake sistem belajar yang lama kadang kerasa ga cocok. Yang dulu selalu belajar sendirian, sekarang gue kadang belajar bareng temen. Selain nambah motivasi (I'm a massive procrastinator), juga nambah masukan dari materi-materi yang ga ke-cover selama kelas - kelas besar. (Ghina Salsabila – FKG, Unpad) Timing untuk nyari inspirasi dan deadline. Ketika deadline semakin mendekat, pengen buat karya yang istilahnya perfeksionis tapi inspirasinya belom dapet, kayak belom srek aja sama referensi yang ada, itu hambatan bangett. Tapi pas itu biasanya pada dasarnya gue yakin kerjaan bakal kelar sih, terus gue akhirnya 'stop nyari referensi' karena semakin banyak nyari semakin pengen ini itu hehe, yaudah diniatin aja serahin ke Yang Maha Kuasa biar ikhlas, dan dimaksimalin hehe (Amanda Pragita – Arsitektur, UGM) My greatest obstacle is the interactions with my seniors. I overcome it by facing my fears and just go for it. (Charlotte – Teknik Metalurgi, UI) Definitely managing time. During my high school years, i have lots of activity outside of school and i kinda want to maintain that "busy" side of me during college. But it turns out really hard to do in Uni because the amount of study materials that we have to mastered. I actually haven't found a way to manage it yet, but i found that scheduling your work precisely (and doing it according to your schedule) really helps. The main thing is that you have to realise that you are a bit older now that you're in Uni, and you have to understand that you have this new responsibility in your shoulder. (Amira Maitsa – FK, UGM) I guess overcoming self doubt is the hardest? Remind yourself why you wanna do it, why you have to do it. (Zelika Razna – Arsitektur Interior, UI) There are two main obstacles in college. First, I was in Mathematics and Natural Science class in high school, I didn't learn much about politics and history. I'm still improving my english too. Second, I have tendency to be an introvert person. The students in my class are so active to talk and argue. I try to overcome the first problem by reading more books, news, and journal. I also discuss several issues and learn from my friends. For the second problem, I choose to learn gradually about the topics and situation when the talks or debate begin then I speak with stronger base and knowledge. (Oktiva – Hubungan Internasional, UGM) Oiya gue juga terhambat karena masih kaget sama lingkungan kuliah yang sangat berbeda sewaktu sekolah. Like, kalau gue lagi kesulitan memahami suatu matkul, gue gak punya tempat bimbel or something buat pelarian gue. Ya bisa sih tanya temen, tapi ujung-ujungnya lo tetep hanya bisa mengandalkan diri lo sendiri. (Novandari Puspaningtyas – Kesehatan Lingkungan, UI) The worst part of being a freshman is waking up every single day (and lecture) to dreadful assignments in a strange place without being able to approach people that basically should've been friends with me weeks earlier. I can't stand people and innately do not have anything interesting. I haven't overcome this yet. (Nadiyah R. – FTMD, ITB) Minder duluan liat temen-temen yg ambis dan gercep (baca: gerak cepat) parah kalo ngerjain tugas. Ketika sma lo udah dikatain ambis (fyi: yasmin dulu rangking 3 paralel seangkatan) dan pas kuliah ternyata temen-teman lo jauh lebih ambis tapi lama-lama santai sendiri sih alhamdulillah. Satu yang gue inget, jadi guru bahasa inggris gue dr. Citra, dia punya prinsip buat ga pernah membandingkan satu anak muridnya dengan yang lain. Dan gue pikir bener juga sih, buat apa saling membandingkan kalo emang itu menghambat lo, yang ada malah bikin capek. Materi seabrek (terutama IBD --ilmu biomedik dasar). Kalo urusan akademis, solusinya ya belajar. Tapi bedanya, di fkui ini gue ditekankan (oleh mabim dan kakak tingkat) agar punya peer group untuk belajar, karna dengan materi yang banyak, hampir gak mungkin kekejar sendiri. So yes, i have peer group yg pewe banget ketika minggu-minggu hectic uas, hampir tiap hari gue belajar bareng dan nginep di apartemen temen.. Enak sih selama dijaga tetep kondusif. (Amirah Yasmin – FK, UI) Tantangan terbesar selama kuliah sampe saat ini adalah dosen. Karena tipe dosen yang sangat beragam dengan jalan pemikiran, tipe-tipe mengajar dan memberikan nilai yang berbeda menuntut kita untuk dapat beradaptasi agar dapat bertahan. (Fahrel Y. R – Ilmu Hukum, UGM) )My greatest obstacles in college are high tension of rivalry between students in ITB especially first-year students. Then, high-level material and exam make I'm a little bit pressured. For overcome it, I have to change "how do I study?" for makes me more comfortable and adaptable during the study at ITB. I must complete my college notes and try to review what I studied in class before as daily activity. (Dimas Nabil – FTSL, ITB) The greatest obstacle were my laziness and procrastinating skill, also a little bit of a 'culture shock'. And to be honest, I haven't overcome them yet.
(Ghina R. – FSRD, ITB)
0 Comments
I Join KSEP / Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal, an extracurricular that focuses on studying macro economic and capital market. I join it because I am really in to capital market. (Rahmanto Tyas – SBM, ITB) I am a member of AMSA-UGM, which is a branch of AMSA-indonesia and AMSA international, an organisation for medical student around Asia. My division is art and culture, and it basically accommodate its member's interest and talents of arts. So we, as a medical student not only trained to be competent in the medical field, but can also help others through art and cultures. I also joined swagayugama, which is a culture unit and i joined traditional javanese dance class there. The reason why i chose this UKM is because I love javanese culture and i want to learn more about its culture while i live here for 6 years. (Amira Maitsa – FK, UGM) I am taking the university choir called PSM because simply I like singing and hearing music. (Ghina Salsabila – FKG, Unpad) Well, I take Shorinji Kempo-a martial art-and UKJGS Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta-learning how to play gamelan-. (Oktiva – Hubungan Internasional, UGM) I did join the GAMAIS, which is a religious community for Moslems College Students in ITB (Ghina R. – FSRD, ITB) I take U-Green (Unit Green) as my extracurricular which concern about environmental problem and eco-friendly knowledge such as waste management, wild animal welfare, climate change phenomenon, and energy. (Dimas Nabil – FTSL, ITB) Gue ikut FSI (forum studi islam rohisnya FK), LPP (lembaga pengkajian dan penelitian) sama Bursa Kedokteran, Badan yangg bergerak di bidang wirausaha dan menjual buku-buku dan peralatan kedokteran. Selain tu gue ikut semacam ekskul di SMA namun di tingkat FKUI yg bergerak di bidang olahraga dan seni. Kebetulan gue ikut teater dan bultang, tapi masih dipertimbangkan bakal lanjut atau nggak. (Amirah Yasmin – FK, UI) Gue daftar TIS itu sejenis ngajar anak anak yg kurang mampu gitu (Muhammad Afif, Teknologi Bioproses) I was taking archery and angklung but decided to stop and focused for my study cause it was hard to manage my time as a newbie to the environment. (Rahma N. S. – FMIPA, ITB) STEMA & MBWG! Suka theatre jadi masuk stema heheh and dari dulu penasaran sama marching band jadi daftar mbwg. (Selvia Dwiyanty - SAPPK, ITB) Agriculture to me is a whole new experience. the most interesting things about my major in my opinion is the practice of planting vegetables and fruit. In agriculture we also learn about taking care of the plant. and how we protect it from pests and disease. we also learn about market, and field management. (Kamila Marwa – Pertanian. Agroteknologi, Unpad) I’ll learn how to construct, maintenance, and design infrastructure in land and ocean for support human life. (Dimas Nabil – FTSL, ITB) Mempelajari sistem tubuh manusia secara detail. Bikin kita sadar dan mengakui kebesaran pencipta kita. Selain itu setelah dapet gelar sarjana (S.Ked), belom boleh langsung kerja jd dokter, tapi harus koas dulu selama 2 tahun! Koas atau masa klinik ini adalah dimana kita mulai praktek di rumah sakit, namun belum menjadi dokter. Kita akan dirotasi di berbagai stase, misalnya di stase jantung, mata, forensik, obsgyn, bedah, anak, dll! Barulah setelah itu, kita dapet gelar dr (sebenernya harus internship dulu baru bisa dapet surat izin praktek) so di FK, kita akan diwisuda dua kali. (Amirah Yasmin – FK, UI) Pursuing my undergraduate degree in Faculty of Mechanical and Aerospace Engineering as a girl gives me spotlight. I have to deal with stereotypes and sometimes people don't see me as a girl. Hahahaha. Perks of being a girl in mechanical and aerospace engineering: Everyone looks at you and say, "Woaah." Struggles of every girl in mechanical and aerospace engineering: Everyone looks at you and say, "Why did you choose that field?" Not to mention that there are a lot of smart female engineers who changed this world, I still have doubts regarding my intelligences. Or is it a nature for females to be left behind in some subjects like math and physics? Maybe it's just me. He. Now I'm going to hide myself from feminazi.” (Nadiyah R. – FTMD, ITB) Buat gue sih seru. Soalnya jurusan ini jarang lo temukan, prospek kerjanya juga (ternyata) luas banget. Apalagi jurusan ini di univ gue itu masuk di FKM. Jadi lo dapet ipanya, ipsnya juga dapet, kaya bagaimana lo seharusnya bersikap dan bersosialisasi di tengah masyarakat. Ilmu jurusan gue sabi banget diaplikasikan sendiri di kehidupan sehari-hari gitu, bisa dibilang juga fleksibel. Nanti di tahun kedua gue bakal dapet matkul yang bakal berurusan dengan vektor penyakit. Contohnya kating gue, tugasnya dia itu menganalisis nyamuk dan disuruh nangkepin nyamuk. Kadang jurusan gue juga agak gabut sih hehe.” (Novandari Puspaningtyas – Kesehatan Lingkungan, UI) Jurusan gue kebetulan kayak paling 'nyeni' dan lingkungan gedung kampusnya paling asri. We're distinct but it's a lovely thing. (Amanda Pragita – Arsitektur, UGM) Major gue penuh dengan hal baru, ini bahas jurusan gue nanti yaa, Manajemen Rekayas Industri. Di MRI, yang paling menarik adalah kesempatan untuk mempelajari cara berpikir yang baru, sebagai engineer, tapi mengerti banyak hal diluar fokus engineer sendiri. Cara berpikir itu 'mahal' bgt menurut gue dan disini, gue dapet itu. Kalo soal FTI, paling so far yang paling menarik itu kultur nya. Kuliah 19 sks di semester 1 itu wow rasanya. Kultur anak2nya yang gokil rajinnya, pinternya, cerdasnya, hebat bagi waktunya, ya you named it lah. Anak anak fti sadis sih keren-keren banget. Dan gue sempet down, ngerasa gagal gitulah, disitu menariknya, berusaha nyari style gue sendiri. Fortunately, akhirnya gue dapet konsep pribadi yang gue mau. Di FTI, di saat semua orang hebat, lo bisa tetep kalem dan liat lurus ke depan, gausah nengok kanan kiri. Kalo kebanyakan liat kanan kiri nanti lo stress. Lo cukup jadi diri sendiri, lakukan yang terbaik, yang lo anggap benar, reach your own-success. Hmm gambar teknik juga jadi bagian paling menarik di FTI, di mata kuliah ini lo belajar bikin visualisasi ide dalam bentuk 3D. Lewat matkul ini, lo bener bener berasa jadi engineer. (Avyandra – FTI, ITB) Note: untuk yang belum paham jadi, di ITB itu tahun pertamanya kita gak langsung masuk jurusan. Tapi kita masuk fakultas dulu. Dan kita belum dapet jurusan. Nanti bakal ada seleksinya lagi buat masuk ke jurusan. Kecuali kalo kalian masuk lewat jalur peminatan kalian udah langsung dapet jurusan. This major focuses heavily on soft skill, that we made a lot of projects that really sharpen our soft skills like social skill, communication, negotiating, etc. (Rahmanto Tyas – SBM, ITB) I'm majoring astronomy (cause yeah next year i will) the most exciting thing is that i can study about stars and galaxy. Well, galaxy and everything in outer space is just mesmerizing. (Rahma N. S. – FMIPA, ITB) Being able to observe human body through 'Cadaver'. Engga juga sih. But that's a new thing for me and I was a bit excited when i had my first anatomy practical session. It's really amazing to know that these people donate their body freely for the sake of knowledge. I can never imagined myself giving my dead body for other people to dissect and observe. So i am really grateful for their presence. Other than that, being a medical doctor also pushed me to be a bit more critical about the things around me. We cannot only absorb news and informations people stated, but we have to also search for its validity and how reliable it is. Having to do group discussion these past few months also teach me to appreciate 'why?' And 'how?' more. Dua jenis pertanyaan yang membuat saya menyadari pentingnya benar-benar 'mengerti'. (Amira Maitsa – FK, UGM) I could say that every moment I spend time in this major there's nothing uninteresting. Starting from the trivials, like how art students dress to class, or what do we learn in the studios, everything is interesting in my eyes. (Ghina R. – FSRD, ITB) Kesehatan lingkungan kalo buat gue sih seru. Soalnya jurusan ini jarang lo temukan, prospek kerjanya juga (ternyata) luas banget. Apalagi jurusan ini di univ gue itu masuk di FKM. Jadi lo dapet ipanya, ipsnya juga dapet, kaya bagaimana lo seharusnya bersikap dan bersosialisasi di tengah masyarakat. Ilmu jurusan gue sabi banget diaplikasikan sendiri di kehidupan sehari-hari gitu, bisa dibilang juga fleksibel. Seru aja sih, bahkan nanti di tahun kedua gue bakal dapet matkul yang bakal berurusan dengan vektor penyakit. Contohnya kating gue, tugasnya dia itu menganalisis nyamuk dan disuruh nangkepin nyamuk (kadang jurusan gue juga agak gabut sih hehe). (Novandari P. – Kesehatan Lingkungan, UI) I learn mostly about war, peace, economics, and other things pertaining to how countries interact whether bilateral, multilateral, or international. The subject matters in my major emphasize on history and politics. They are new for me and I get a lot of new things which broaden my horizons. (Oktiva – Hubungan Internasional, UGM) This is kinda interesting tho because the only faculty in Unpad that makes SKIRT compulsory for girls is only mine. Nail polish is restristed. Dyed-hair is restricted. Formal clothing is compulsory. And also there is this kind of ujian lisan called SOOCA. Deadly. So deadly. (Ghina Salsabila – FKG, Unpad) The most interesting thing is how the law itself works and many different perceptions about law and its implementation in society. Karena itu lah, gue sering merasa mindblowing ketika belajar hukum hehe. (Fahrel Y. R – Ilmu Hukum, UGM) Membuktikan rumus-rumus atau hal-hal yang sudah jelas dan pasti. (Vanny T.W - FMIPA, UI) To learn about constructions, ecofriendly designs and policy making process. Sejauh ini tetep paling tertarik di ecofriendly construction designs for urban living gitu deh hehehe. (Selvia Dwiyanty - SAPPK, ITB) It feels okay, I've been a freshman in previous level of schools, and I don't think now's that different. The difference is only the more challenging it is than it was before, because I get to be a freshman in a pretty cool and prestigious university. (Ghina R. – FSRD, ITB) It feels great to be a freshman in college, the excitement of studying in a whole new atmosphere and methods drive me with a full of passion. (Rahmanto Tyas – SBM, ITB) As you know belong in a new environment ain't a simple thing to do. To be a freshman make me realize that world is just too big for you to imagine. Many things you have to learn and improve. To be a freshman means to be someone who 'learn' things not only 'memorizing' things. (Rahma N. S. – FMIPA, ITB) You get a chance at a fresh start but you're absolutely clueless so it's exhilarating to see how everyday would turn out. (Zelika R. – Arsitektur Interior, UI) It is exciting and also challenging to be a freshman in college. I meet more diverse people around Indonesia who are passionate and ambitious to learn. Here, I also have some problems regarding adaptation. Becoming a university student means I have to have more self-reliance. I also think that I have higher responsibilities and duties. I have grown up and should act wisely, ready for the consequences. Being a freshman has transformed my self and how I perceive the world. (Oktiva – Hubungan Internasional, UGM) It's definitely a new start to independently look after my own self. People are mostly benevolent and social circles are wider than in high school. (Nadiyah R. - FTMD, ITB) It feels like a babu. Apalagi masa ospek; kasta paling rendah di satu fakultas. (Ghina Salsabila - FKG, Unpad) Gue seneng akhirnya perjalanan panjang gue membuahkan hasil, tapi di saat yang sama gue juga khawatir, apakah diri gue yang sekarang udah cukup, untuk menjadi seorang maba di univ ini? (Novandari P. – Kesehatan Lingkungan, UI) It's fun. Being in a new environment, meeting new people and having your mind opened by hearing lots of amazing ideas and views from variety of people with different cultural background and experiences, having to adapt to new learning style and pace is also an interesting experience.
At times, it might be a little bit overwhelming, but once you proceed what happened around you and starting to realise that there are lots of things that you could take and learn, (and not only from lectures and practical session, but also from the little things around you) it's really fun and life turning. Hahaha. (Amira Maitsa – FK, UGM) Gue mendedikasikan postingan ini untuk adik-adik diluar sana atau teman-teman yang sedikit penasaran kehidupan jurusan lain kira-kira gimana sih. Karena dulu pas jaman gue pusing mecari-cari jurusan dan fakultas selain gue research tentang fakta jurusan tersebut, gue juga nyari opini orang yang udah terjun di jurusan atau fakultas tersebut.
Sistem qna disini itu gue menyakan sebanyak 5 pertanyaan ke temen-temen gue ini. Dan gue sangat membebaskan mereka mau jawab kaya gimana. Gue gak ngasih batasan apapun, selain jawabannya harus jujur, mau mereka jawab serius, bercanda. Panjang atau pendek. Terserah. And here are some opnion from my friends about their major and other college stuff from various university or insititute. Sebenernya gue udah mencoba nanya ke beberapa temen gue yang di unair, ipb, ub sayangnya mereka masih uas dan gue takut ganggu mereka. Jadi, mungkin gue akan bikin pt. II dengan pertanyaan yang lebih menarik dengan kampus yang lebih beragam. Jadi, ya begini hasilnya. Dan gue nge-split tiap satu question satu page biar gak kepanjangan. Ya, haminsatu menuju deadline saya baru tau deadline tugas menulis. Paham ga maksud kalimat tersebut. Dan itu sekitar pukul 01.00 malam alhasil cukup bingung, topik apa yang akan saya angkat kali ini mengenai fenomena yang terjadi di kampus. Ketika jam 10 malam keesokan harinya satu per satu anggota mulai mengumpulkan tulisan. Saya bingung. Mau nulis apa ya?
Akhirnya di otak saya terlintas satu ide. Tapi, saya bingung ini fenomena atau bukan. Dan kalo iya, namanya apa ya? Tadinya saya mau research lebih jauh tentang ini. Tapi karena keterbatasan waktu baru balik kampus jam 10 malam. Akhirnya ya beginilah akumulasi rasa sok tahu, pengetahuan ala kadarnnya, waktu kepepet dan ya dibaca dulu aja. Saya udah nyoba nyari paper atau scientific journal mungkin ada yang ngebahas tentang ini udah masukin kata kunci ‘People who claims their profession the best’ dan sejenisnya sampe ke bahasa inggris juga ganemu papernya. Ya ya udah mungkin emang key words saya yang tidak tepat atau emang sebenernya itu bukan masalah jadi gak ada yang bahas. Tapi, kenapa saya pilih ini jadi topik? Ya, Karena lucu aja pengen mengutarakan dan ya begitu lah. Kalian pernah denger gak sih kalo misalnya hampir semua dosen tuh bilang kalo jurusan yang mereka tekuni itu yang paling penting. Paling fundamental gitu. Misalnya dosen komunikasi bicara seperti,” Kalian wajib banget masuk jurusan komunikasi karena komunikasi itu fundamental banget. Mereka adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara beromunikasi serta menggunakan berbagai alat komunikasi sebagai saran komunikasi terhadap masyarakat komunikasi pada jaman ini penting banget. komunikasi yang menuntun segalanya karena lulusan Ilmu Komunikasi sangat dibutuhkan di kehidupan masyarakat. Aplikasinya yang dekat dekat dengan keseharian. Saat ini, ketergantungan manusia terhadap media sudah sangat tinggi. Fenomena ini juga menjadi lahann. Bahkan dalam pergaulan sehari-hari ilmu yang dipelajari juga sangat bermanfaat untuk diaplikasikan. Tidak ada orang yang tidak butuh berkomunikasi dalam kehidupannya.” Berbeda pula kalau misalnya kalian ngomong sama dosen kimia,”Kimia itu hal yang paling fundamental banget dalam hidup kalian. Kita hidup tidak bisa lepas dari yang namanya kimia. Semuanya berhubungan dengan Kimia. Percaya atau tidak percaya. Tubuh kita ini tersusun banyak terkandung unsur-unsur kimia. Kita hidup pun membutuhkan kimia. Semuanya berhubungan dengan kimia. Kalian bangun tidur minum air putih itu kimia. Kalian makan kimia. Semuanya kimia. Makanya penting banget belajar kimia. Srharusya semua orang belajar kimia.” Coba kalau kalian ngomong sama dosen sejarah. Katanya semua orang seharusnya juga belajar sejarah. Karena sejarah sangat penting. Katanya dari sejarah, kita bisa mengetahui dan memahami peristiwa penting di masa lalu yang sangat berpengaruh bagi kehidupan di masa sekarang. Sejarah itu paling fundamental. Karena sejarah mendidik, menginspirasi, membangun pola pikir. Begitu seterusnya dari mulai dosen filsafat, matematika, manajemen, seni, agama, fisika hampir semua dari mereka mengclaim bidang yang mereka tekuni adalah hal yang paling fundamental dari semua yang fundamental. Sebenernya kalau kita kaji lebih dalam ada gak sih hal paling fundamental dari semesta ini? Apa ada satu hal yang harus banget kita pelajari? Kalau menurut kalian gimana? Apakah hanya ada satu ilmu yang paling fundamental dari semua hal yang fundamental? Atau semua ilmu sejajar? Lantas kenapa hampir semua dosen yang pernah saya temui (sejauh ini) seperti mengklaim ilmunya lah yang paling berguna bagi alam semesta. Entah mereka hanya candaan semata, promosi atau memang pola pikirnya begitu. Sebenernya saya masih pengen nyari tau tentang ini. Tapi, karena keterbatasan semuanya. Jadi, silahkan kalian berpikir sendiri. Ca MG-KSSEP Salsabila 10:25 a.m. Aloha, gue Salsa dan di postingan kali ini gue bertujuan untuk menceritakan pengalaman gue menembus PTN bersama Zenius.net. Karna Zenius lagi ngadain lomba nulis blog! Dan gue sangat sangat senang tapi sedih. Karena, gue baru tau h-1 deadline, bayangin! Sepanik apa gue. Sedangkan gue gaada bahan sama sekali. To be honest, gue bukan tipe yang kurang bisa spontan untuk membuat sesuatu. Terus gue pengen banget dapetin hadiahnya Zenius yaitu buku 'A History of Mathematics'. Bisa gak bayangin segimana pengennya gue? Kalo gue gak pengen banget gue gak bakal ikut lomba yang cuma tinggal beberapa jam lagi deadlinenya. Pokoknya pengen banget. Jadi, ayo sekarang kita mulai aja. Gue tau kompetisi Ini pas lagi iseng ngestalk Official Account Zenius di Line kemarin tanggal 24 Mei udah jam 12 malem lebih dan gue bersemangat banget buat ikut. Kemudian, gue baca-baca peraturannya. Di situ juga ada link yang menyertakan pemenang-pemenang lomba sebelumnya. Pagi-pagi ini abis shubuh langsung gue baca-bacain tapi gak sempet semuanya. Ini aja udah jam 14.00 sedangkan lomba ditutup jam 24.00 PANIKKKK, gue juga bacain yang tentang aturan bikin tulisan tapi sekilas karna gue takut waktunya gak keburu soalnya gue sore ini juga ada acara keluarga dan pulang malem. Oke, pengalaman gue mungkin gak seekstrem, sekeras pejuang-pejuang lain. Gue baca sampe ada yang ngejual handphonenya demi beli voucher Zenius, terus ada anak SMK yang udah dapet PTN tapi harus ngerelain gitu aja gara-gara PTN tersebut gak bisa ngasih keringanan UKT yang sesuai dengan kemampuan orang tuanya. Jujur pas baca artikel itu gue nangis. Sedih. Gue ngebayangin kalo gue jadi di posisi dia gimana? Gue merasa beruntung. Dan gue juga merasa beruntung seenggaknya gue telah dikasih kesadaran untuk belajar ngejar PTN udah dari sejak awal kelas 12. Dan dari kelas 10 atau 11 juga gue udahagak rajin hee pokoknya udah punya keinginan untuk belajar lah (bukannya sombong). Jadi, di saat temen-temen gue masih banyak banget yang sedikit belajar SBMPTN gue udah mulai start. Gue mulai belajar SBMPTN pas gue beli ini hehehe. (maaf ya urutan fotonya ga sesuai). Kira-kira bulan November atau Desember gue udah mulai nyala-nyalain CD zenius. Tadinya, gue langsung belajar ke materi. Tapi, kemudian ada suatu video yang ngerekomen gue yang bilang “Coba lo liat lagi dibagian thingking tools udah gue jelasin disitu.” Nah mulai dari situ gue mulai belajar Zenius dari titik nol. Gue mulai belajar dari kaset yang judulnya ‘Zenius Learning Guide dan TPA’ dan ‘CD Tools dan Zenius Module Kelas 12 IPA K13’ nah kalo di CD Tools ini ada rangkuman kaya vocabulary yang udah di susun oleh tutor-tutor terbaik bangsa (biar kaya ITB ada embel-embel terbaik bangsanya hehe). Ada 3 set rangkuman terus gue print. Jadi target gue menjelang SBMPTN adalah setiap harinya gue wajib menguasai 5 kosa kata baru, terus kalau gue udah menguasai makna dan tau penggunaan vocabnya gue stabiloin. Dan setiap seminggu sekali gue review ke awal-awal. Terus ada juga vocab softwarenya di dalem CD itu. Entah gue suka banget memperluas kosa kata gue. Kebetulan gue juga suka nulis puisi dan sedang belajar nulis puisi. 07.19 p.m. Ini gue baru balik abis pergi ada acara keluarga dari jam setengah 3 tadi. Dan sekarang udah jam 7 malem. Dan semakin dekat dengan deadline! Padahal belum cerita perjuangan apa-apa. Oke lanjut ya. Terus di CD Zenius Learning Guide biasanya orang-orang banyak tercerahkan di bagian ini. Isinya ada beberapa video. Pokoknya hal hal fundamental yang harus lo tau. Isi videonya ada; Battlegrounds and The Challenges, Introduction to Zenius Learning, Self Concept, Goals and Motivation, Important Thinking Tools, Xpedia Guide 02, Masalah Dalam Belajar Dan Solusinya, Learning How to Learn, Time Management, Tips Buat Alumni, Tips Buat First-Timers. Mungkin pas lo dengerin isinya kaya tutornya ngulang hal-hal yang sama berkali-kali. Mungkin itu adalah hal yang pengen mereka tanemin ke kita sebagai siswa. Kira-kira kalo berdasarkan ringkasan yang gue catet di evernote kurang lebih ada beberapa poin berikut:
Dulu gue bawa berdasarkan jadwal mata pelajaran PM (Pendalaman Materi) UN di sekolah gue. Misalnya hari ini gue PM bahasa inggris dan matematika. Nah gue bawa soal-soal bahasa inggris dan matematika SBMPTN. Jadi, gue bisa nge-ballance antara persiapan UN dan SBMPTN. Jadi, disaat guru pelajaran PM tersebut gak masuk. Gue pasti langsung ke meja bagian belakang kelas atau ke perpus atau nyari tempat sunyi terus pasang earphone, nyalain bolt atau pake wi-fi sekolah, buka web zenius.net udah deh gue belajar! Biasanya kalo gue ke perpus ada temen-temen yang ikut mau belajar juga lama kelamaan. Hampir setiap hari kaya gitu selama persiapan. Fortunately/unfortunately guru SMA gue jarang banget masuk pas PM. Kenapa? Menurut pengamatan gue soalnya bisanya tahun-tahun sebelumnya PM disekolah gue bayar. Tapi semenjak sudin Jakarta Barat mengatakan dan merilis peraturan tidak boleh ada pungutan di sekolah. Akhirnya PM nya gratis. Jadi, ya begitu deh guru-gurunya. Tapi, gak semua guru disekolah gue gitu kok. Ada yang rajin dateng dari pertama PM sampe hari terakhir pun dia selalu dateng walaupun gurunya udah tua gitu. Gue sayang banget sama guru-guru kaya gitu. Rasanya mau bikin mereka bangga dan bales jasanya. Ya selebihnya gue bisa maklum perasaan guru-guru lain yang gak ngajar (jarang datang) setelah ada peraturan seperti itu. Entah apapun alasan mereka. Biasanya, pas lagi di rumah gue dengerin video materinya Zenius terus gue bikin catatan. Kebetulan catatan dan printan soal-soal zenius yang udah gue isi gue pinjemin ke adek kelas. Jadi gue gabisa foto. Soalnya, sayang kalo disimpen di rumah kertas-kertasnya banyak dan udah ada beberapa yang udah gak gue pake. Gue tipe orang yang kalo nyatet agak ribet harus pake pulpen warna warni terus harus menarik. Gue biasanya bikin mind map atau bikin catatan yang kronologis dan terstruktur. Tapi, mau rapih mau engga catetan kalian, yang penting ngerti konsep pelajarannya kan hehehe. ini contoh catetan pelajaran bahasa indonesia gue dari Zenius. Gue baru bener-bener serius belajar bahasa Indonesia dari sini. Walaupun pengetahuan gue belom seberapa. Kebetulan ini gak gue pinjemin ke adek kelas jadi bisa gue foto. Gue juga sempet gabung grup Zenius Club 2016 sampe sekarang di grup itu ada Bang Sabda dulu dia pernah muncul cuma ngasih tau rumus matematika gak perlu di hapal semuanya. Paling cuma ada beberapa sisanya bisa diturunin. Kira-kira kurang lebih kaya gitu cerita belajar gue selama persiapan SBMPTN. Oh, iya target SBMPTN gue adalah FTI ITB, SAPPK ITB, FMIPA ITB. Dan kembali lagi fortunately/unfortunately gue ternyata keterima SNMPTN FMIPA ITB dipilihan pertama gue. Sebelum gue sempat menyicipi gimana rasanya SBMPTN. Mungkin lo bingung, kenapa FMIPA ITB jadi pilihan pertama gue di SNMPTN padahal di SBMPTN FTI adalah number one goal gue. Alesannya agak memalukan memang, cari aman. Soalnya gue agak pesimis dapet FTI ITB soalnya nilai rapot gue matematika dan fisikanya naik turun. Terus gue udah agak ciut di awal kalo milih FTI ITB di SNMPTN. Tapi, kemudian ternyata ada temen gue yang keterima FTI ITB atau bahkan STEI ITB via SNMPTN yang rangking paralelnya di bawah gue dan nilai rapotnya naik turun tiap semester (gak ada niat sombong). Sempet nyesel dan kecewa sih. Kenapa nyari aman? But, don’t get me wrong bukannya gue gasuka sama jurusan FMIPA. Gue suka semua jurusan yang udah gue rencanain kok. Dan gue juga punya keinginan berprofesi jadi aktuaria (insha Allah). Apalagi semenjak gue nemu artikel zenius tadi pagi. Bener-bener tadi pagi yang judulnya Google Science Fair dan gue sangat sangat terinspirasi jadi Sciencetist yang berguna bagi lingkungan sekitar. Dan gue siap ngulik-ngulik Science pas kuliah nanti! Oiya, Zenius juga bener-bener mempengaruhi gue hampir dari berbagai aspek kehidupan kaya cara pandang gue terhadap sesuatu, cara gue mengapresiasi ilmu, sampe pengetahuan gue tentang sastra sastra Indonesia. Yang tadinya gue gapunya buku Pramoedya Ananta Toer sama sekali, sekarang di rumah gue ada 8 buku Pram. Terus gue juga diperkenalkan dengan buku Madilog, Catatan Seorang Demonsran dan buku-buku keren lainnya. Zenius juga pernah ngerekomendasiin film-film bagus. Pokoknya berkat Zenius gue siap jadi a lifelong learner! Akhirnya gue bisa nyelesain sekarang udah jam 09.28 p.m. hahaha So, we are going to college next month, aren't we? Are you ready? Have you prepared all things that you will need later in college? So, here I am will help you how to manage your things! (even though I haven’t been to college hahaha) but really, make this article help me to manage my things. Ohiya, sebelumnya gue kayanya bakal bikin College-life series jadi bakal ada beberapa part. Di part ini khusus untuk membahas barang-barang apa aja yang akan kita butuhin. Sedangkan di part-part selanjutnya bakal ada college survival tips, life hacks in college, kost-decor atau yang lain-lain jadi tunggu aja hehe. Jadi ini adalah list list barang yang menurut gue sifatnya esensial banget untuk kalian punya sebagai freshman. #1 TEXTBOOK Ini number one must-have banget. Pertama cari tau dulu textbook yang jurusan kalian gunain itu apa. Buku apa? Karangan siapa? Edisi berapa? Jilid berapa sampe berapa? Dipake sampai semester berapa? Itu info penting banget untuk kalian tau. Kemudian, kalo udah tau, sekarang giliran cara untuk mendapatkan buku-buku tersebut. Entah, kalian punya kakak kelas yang bisa minjemin, dari perpus, ebooks, nyari di toko bekas sekitar kampus, beli buku lewat online atau malah mau beli baru. Yang penting kalian punya textbook di tangan. Dan jangan lupa biasanya beberapa kampus nyediain soal-soal dan pembahasan yang turun temurun yang diprosuksi sama mahasiswanya ini wajib banget dan ngebantu banget untuk kalian punya. #2 ALAT KOMUNIKASI ini juga sifatnya subtansial banget. Dan aktifin juga semua account-account yang biasa dipake buat anak kuliah, kaya line, facebook, email, dropbox (google drive atau sejenis) dan lain-lain. Nanti gue bakal bikin postingan khusus social media apa aja yang menurut gue itu esensial banget untuk dimilikin mahasiswa jaman sekarang. Dan juga website yang membantu proses perkuliahan kalian! #3 ALAT TULIS & BUKU Ini semua orang pasti punya ya. Tapi, disini gue mau jabarin mungkin beberapa alat tulis penting selama beberapa tahun kedepan selain pensil, pulpen, dan hal hal biasa. Pertama pasti kalian butuh banget binder, journal pribadi, agenda (ini ngebantu kalian buat ngeorganize hidup kalian di kampus nanti), kamus. Nanti gue juga akan bikin postan khusus untuk how to organize your personal journal mungkin? Gue pengen ngasih info atau pengetahuan selengkap-lengkapnya but I’ll keep it short for every post. Jadi, gue harus bikin post baru lagi hehe. Selanjutnya, kalian butuh highlighter, spidol, corrector (penghapus atau correction tape), sticky notes, map, steppler, gunting, penggaris, solatip, paper clip and last, kalkulator. #4 LAPTOP DAN LAIN-LAIN Biasanya kampus-kampus tertentu emang nyediain computer yang bisa diakses bebas sama semua mahasiswanya tapi gak semuanya kaya gitu. Dan laptop adalah your life savior. Meskipun laptop berat ya. Apalagi tipe tipe anak sma yang dulu ke sekolah cuma bawa binder. Tapi, laptop sangat dibutuhin kalian untuk membuat tugas dlsb. Kemudian, kalian pasti butuh banget yang namanya flash disk dan hard disk. Bedanya udah pasti tau kan? Flash disk yang ukurannya kecil (dari segi fisik maupun kapasitas penyimpanan data). Printer dan kawan-kawannya juga kalian butuhin kalo kalian emang gak mau ngeprint diluar. Selain biaya ngeprint di luar emang biayanya relative mahal. #5 JAS HUJAN, PAYUNG, JAKET Percaya sama gue, walaupun ini keliatannya gak ada kaitannya dengan akademis tapi ini akan membantu proses kehidupan kuliah kalian berjalan lancar ga dihalangi oleh hujan haha. #6 KARTU MAHASISWA & STUDY PLANNER Kartu mahasiswa gak boleh ketinggalan dari dompet. Dan untuk study planner banyak banget contoh-contoh di internet study planner yang lucu-lucu dan enak dibaca. Buat kalian yang tipe belajarnya random. Gak ada salahnya bikin study planner. Toh, fungsinya kan juga untuk membantu. Biasanya kalian juga akan dikasih KRS (kartu rencana studi). #7 MIND MAP CAREER Masuk kuliah aja belum, kokudah mikirin karir? Nah, oleh karena itu. Mumpung masih ada waktu 1 bulan untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Nah, maanfaatin deh waktu itu buat bikin rencana sematang-matangnya. Gak ada yang salah dengan yang namanya bikin rencana. Malah menurut gue dengan udah adanya rencana yang kalian bikin. Kalian akan semakin semangat ngejalanin hari-hari kalian. Well, tapi terlebih dari hal hal esensial di atas mental adalah hal terpenting. Persiapan mental jauh lebh penting dari itu semua. So, embrace yourself and enjoy the new phase of your life.
Jangan lupa, tunggu College life series yang lain ya, gue akan bahas hal yang berhubungan dengan kuliah yang lain! P.s: gue takut kuliah. Gue tau it won’t be as good as my expectation (that’s what ppl said). But it feels so good for imagining something. |